Tata cara menentukan arah altar sembahyang itu ada banyak. Artikel kali ini akan menjelaskan beberapa di antaranya.
1. Berdasarkan Shio
Cara yang paling sederhana ialah berdasarkan shio. Misalnya orang yang bershio tikus, maka altar sembahyangnya menghadap ke utara dan seterusnya.
2. Berdasarkan unsur yang baik harus dianalisa dengan metoda bazi. Jika sudah diperoleh unsur yang baik, maka baru dicari arahnya.
Berikut ini adalah tabel arah berdasarkan unsurnya.
- Timur - Kayu
- Selatan - Api
- Barat - Logam
- Utara - Air
Sebagai contoh, orang yang elemen baiknya adalah kayu, maka dia dapat bersembahyang atau membuat altar menghadap ke timur.
3. Kaidah-kaidah Fengshui
Berikut ini adalah hal-hal yang patut diperhatikan:
- Altar hendaknya tidak menghadap kamar mandi atau WC.
- Altar tidak ditempatkan di kamar tidur, atau jika tinggal di kost, maka sebaiknya altar berada dalam lemari. Jadi jika tidak bersembahyang, maka altar bisa ditutup.
- Jika menggunakan metoda Bintang Terbang, maka altar justru ditempatkan pada lokasi-lokasi yang "buruk." Lokasi-lokasi atau sektor baik biasanya digunakan sebagai kamar tidur atau tempat kerja.
- Altar dewa tidak boleh langsung menghadap pintu utama, tetapi altar leluhur boleh.
- Kaki saat tidur tidak boleh menghadap altar.
- Altar tidak boleh di bawah tangga.
- Di depan altar tidak boleh ada tangga, baik tangga naik atau turun.
4. Kaidah-kaidah tertentu
Terdapat kepercayaan bahwa Dewa Guan Gong (Guandi), altarnya tidak boleh menghadap timur, karena Guandi gugur di negeri Wu (Hokkian: Gouw) yang letaknya di sebelah timur. Banyak orang masih meyakini tradisi seperti ini. Ada juga orang yang menggunakan metoda pwa pwee atau melempar benda berbentuk seperti sepasang ikan berwarna merah, guna mengetahui apakah dewa yang dipuja setuju dengan letak tersebut atau tidak.
Sumber: https://ramalanfengshuiastrologimetafisika.wordpress.com/